Kilas Sejarah Pon-Pes
TBS kudus

Dalam
kurun waktunya pondok pesantren tetap eksis dan selalu mengikuti perkembangan
di dalam dunia pendidikan yang berkembang khususnya di Indonesia .
Sehingga pondok pesantren mampu melahirkan santri-santri penerus bangsa yang
tidak hanya mampu menguasai tentang ilmu agama saja akan tetapi juga ilmu-ilmu
yang lain yang sudah diselaraskan dengan imtaq dan iptek.
Demikian halnya dengan Pondok Pesantren
“Tasywiquth Thullab” (TBS) Kudus yang terletak di desa Balaitengahan
Langgardalem Kota Kudus ini. Pondok TBS merupakan salah satu cikal bakal
pendidikan di wilayah kabupaten Kudus, yang didirikan pada tahun 1920 M oleh
para ulama’ Kudus.
Asal mula berdirinya pon-pes TBS adalah ketika
warga masyarakat sekitar mengaji kepada Kiai Ahmad Abdul Latif di rumah
kediaman beliau. lama kelamaan santri
yang mengaji bertambah banyak. Maka Kiai Ahmad berinisiatif mendirikan
pesantren sebagai tempat mengaji sekaligus tempat mukim para santri.
Setelah Kiai Ahmad wafat, pesantren
diasuh oleh putra beliau yaitu KH.
Ma’mun Ahmad dari tahun 1960 -2003. Di tangan kiai Ma’mun inilah pesantren
tumbuh menjadi pesantren yang mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Pada masa kepemimpinan Kiai Ma’mun ini pula
Pesantrn TBS dikembangkan menjadi lembaga formal yakni Madrasah Tasywiquth
Thullab Salafiyah(TBS). inisiator pendirian madrsah yang kini menjadi salah
satu madrasah besar di kudus adalah KH. Abdul Djalil,keponakan Kiai Ma’mun.
namun seiring dengan berjalannya waktu,pengelolaan Pesantren TBS dan Madrasah
TBS kini dipisah.
Dan kini KH.Taufiqurrohman dibantu
adiknya Kiai Dzi Taufiqillah dalam mengasuh santrinya yang semuanya siswa
madrasah TBS.
Meski santrinya merangkap sekolah di
bangku pendidikan formal,pesantren ini masih eksih dengan sistem peninggalan
pendirinnya,yakni menggunakan sistem salafiyah dengan metode sorogan,bandongan,serta
mudzakaroh.
Spesifikasi yang ditonjolkan adlah ilmu
alat (nahwu dan shorof), tetapi selain itu dijarkan pula kitab -kitab salaf
dalam berbagai disiplin ilmu, yang dilak sanakan setiap ba’da shalat maktubah
lima waktu .
Pesantren ini sudah banyak menelorkan alumni.
Di antara mereka ada yang melanjutkan ke pesantren lain dan ada pula yang
melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar